Beranda | Artikel
Katakanlah, Aku Dilupakan
Minggu, 11 Februari 2018

KATAKANLAH, “AKU DILUPAKAN”

Oleh
Ustadz Ashim bin Musthofa Lc,

Setiap manusia tidak bisa lepas dari sifat lupa, walaupun frekuensinya berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Sebagian mempunyai daya ingatan yang kuat dan hafalan yang kokoh, sehingga ia pun jarang mengalami kelupaan, sementara sebagian lainnya sifat lupanya sudah dikenal oleh orang-orang dekat lantaran ia sering lupa. Seseorang biasanya akan mengungkapkannya dengan bahasa, “Saya lupa”, atau ‘Saya tidak ingat”.

Menghafal Kitab Suci Al-Qur`ân atau sebagian surat dari surat-surat al-Qur`ân  merupakan salah satu ciri khas umat Islam yang tidak dimiliki oleh umat-umat lainnya. Melalui hafalan para Ulama, bacaan al-Qur`ân sampai kepada umat Islam dari generasi ke generasi selanjutnya, hingga generasi sekarang.

Meskipun demikian, lupa terhadap sebagian hafalan al-Qur`ân bukan perkara mustahil. Bahkan itu sebuah realita yang bisa dialami oleh penghafal al-Qur`an, baik yang rajin memelihara hafalannya, apalagi orang yang malas mengulang-ulang  hafalannya kembali.

Dalam kejadian lupanya seseorang terhadap  hafalan al-Qur`an, ia dilarang untuk menyatakan dengan ungkapan seperti di atas. Akan tetapi, petunjuk khusus dari Rasûlullâh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam terkait dengan seseorang yang lupa akan hafalan-hafalan ayat-ayat dari Kitabullah.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

  بِئْسَمَا لأَحَدِهِمْ يَقُولُ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّيَ ، اسْتَذْكِرُوا الْقُرْآنَ ، فَلَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنَ النَّعَمِ بِعُقُلِهَا

Alangkah buruk salah seorang dari kalian mengatakan, “Aku lupa ayat ini dan ayat itu”. Sebab ia telah dilupakan. Maka, ingat-ingatlah Al-Qur`an. Hafalan Al-Qur`ân itu lebih mudah lepas  dari hati orang-orang daripada seekor unta dari ikatannya”. [HR. Al-Bukhâri no.5032]

Dalam riwayat Imam Muslim, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لاَ يَقُلْ أَحَدُكُمْ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّي

Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan, “Aku lupa ayat ini dan ayat itu”. Sebab ia telah dilupakan. [HR. Muslim no.790]

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan demikian pula kepada umat Islam. Beliau tidak mengatakan, “Aku lupa”, namun mengucapkan, “Aku dilupakan”.

Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma :

كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَسْتَمِعُ قِرَاءَةَ رَجُلٍ فِي الْمَسْجِدِ ، فَقَالَ : رَحِمَهُ اللَّهُ ، لَقَدْ أَذْكَرَنِي آيَةً كُنْتُ أُنْسِيتُهَا.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengarkan bacaan (al-Qur`an) seorang lelaki di dalam masjid. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semoga Allâh merahmatinya. Sungguh, ia telah mengingatkanku satu ayat yang sebelumnya aku dilupakan (untuk mengingat)nya”.  [HR. Al-Bukhâri no.4751dan Muslim no.788]

Syaikh Muhammad al-‘Utsaimîn rahimahullah telah menjelaskan hukum orang yang lupa ayat atau surat setelah ia menghafalnya. Beliau rahimahullah menguraikan dalam Kitâbul ‘Ilmi (hlm. 96-97), “Lupa terhadap hafalan al-Qur`ân ada dua macam. Pertama, lupa yang manusiawi. Kedua, lupa karena berpaling dari al-Qur`ân dan tidak mempedulikannya. Tentang sebab pertama, orang tidak berdosa karenanya dan tidak mendapatkan hukuman. Karena Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengalaminya ketika Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami shalat  orang-orang dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lupa suatu ayat. Selesai shalat, Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu anhu  mengingatkan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya, “Mengapa engkau tidak mengingatkanku ayat tersebut tadi?” Dan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang membaca (al-Qur`an), lalu Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Semoga Allâh merahmati si Fulan. Sesungguhnya ia telah mengingatkanku ayat yang aku dilupakan untuk mengingatnya”.

Ini menunjukkan bahwa lupa yang bersumber dari tabiat manusia, tidak ada celaan bila seseorang mengalaminya. Adapun lupa akibat berpaling dan tidak peduli, pelakunya bisa saja telah melakukan dosa karenanya.

Sebagian orang malah telah berhasil diperdaya oleh syaithan dan dibisiki untuk tidak menghafal al-Qur`an, agar tidak lupa dan selanjutnya tidak terjerumus dalam dosa (gara-gara lupa hafalannya). Allâh Azza wa Jalla telah mengingatkan:

فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

Sebab itu, perangilah kawan-kawan syaithan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaithan itu adalah lemah  [ An-Nisa/4:76]

Maka, seseorang hendaknya tetap menghafal al-Qur`ân, karena itu merupakan bentuk kebajikan dan berharap (kepada Allah) untuk tidak melupakannya. Dan Allâh Azza wa Jalla akan berbuat seperti prasangka seorang hamba kepada-Nya”.

Untuk mempertahankan dan menguatkan bacaan al-Qur`ân yang telah dihafalnya , seseorang tidak bisa tidak  mesti rajin membaca dan mengulang-ulangnya setiap hari.

Ulama-ulama yang tergabung dalam Lajnah Daimah Kerajaan Saudi berpesan dalam fatwanya (4/99), “Tidak sepantasnya seorang yang hafal al-Qur’ân lalai untuk membacanya dan bermalas-malasan untuk menjaganya. Akan tetapi, sebalinya, ia harus memiliki wirid harian (untuk membaca al-Qur`an) yang akan membantunya untuk mengokohkan hafalan dan terjaga dari kelupaan, dalam rangka mengharap pahala dan mendapatkan pelajarannya, baik berupa aqidah atau amalan. Akan tetapi, orang yang menghafal sesuatu dari al-Qur`ân kemudian ia lupa karena kesibukan atau kelalaian, ia tidaklah berdosa. Adapun ancaman-ancaman yang ada dalam hadits tentang lupa terhadap apa yang sudah dihafal, hadits-haditsnya tidak shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “ . Wallâhu a’lam.

Semoga Allâh Azza wa Jalla memberikan pada hati kita cinta untuk membaca Kitab Suci-Nya, mempelajari dan menghafalnya, serta mengamalkan kandungannya.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XX/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/8435-katakanlah-aku-dilupakan.html